Rabu, 14 Juni 2017

Cloud Computing PT. Telkom

Tugas Kelompok  5 :
Zandri Gusti Fandra                    (C1C015010)
Dita Rochmawati N.                     (C1C015049)
Pamelia Nafisah                            (C1C015058)
Grahfita Rahma A.                        (C1C015061)

Cloud Computing
Cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer (‘komputasi’) dan pengembangan berbasis internet (‘awan’). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service),  sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”)  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaSWeb 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah webdengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Berikut macam macam Layanan Komputasi Awan :
1.         Infrastructure as a Service (IaaS)
Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud.

      2.         Platform as a Service (PaaS)
Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure.
      
      3.         Software as a Service (SaaS)
Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud. 



Mengapa harus TelkomCloud ?
         Karena Server berada dalam jaringan Telkom à akses lebih cepat
         Dapat digabungkan dengan layanan connectivity dari Telkom (VPN IP, Speedy, Astinet, dll)

§  Data Center Telkom
PT. Telekomunikasi Indonesia atau PT. Telkom telah bekerja sama dengan Microsoft dalam hal teknologi cloud computing. Layanan ini dapat membuat perusahaan dengan cepat dan mudah meningkatkan kapasitas penyimpanan, karena didapat secara virtual. Solusi yang dikembangkan oleh PT.Telkom dan Microsoft hadir dalam bentuk Microsoft Windows Exchange dan Office Communications Server Hosted dimana merupakan salah satu jalan untuk membantu bisnis di Indonesia mengadopsi teknologi cloud computing dengan biaya relatif murah. Pihak Microsoft dan PT. Telkom sepakat untuk mengembangkan bisnis cloud computing melalui :

1.      Infrastructure as a Service (IAAS)
Layanan TelkomCloud IaaS merupakan bagian dari layanan cloud computing Telkom yang memungkinkan pelanggan mendapatkan sumber daya komputasi (compute) dan penyimpanan data (storage) melalui jaringan Internet maupun private WAN.
Dengan menggunakan sumber daya compute dan storage tersebut, pelanggan dapat menjalankan aplikasi yang dimilikinya tanpa perlu memikirkan penyediaan hardware maupun fasilitas data center. Hal ini dapat memberikan keuntungan antara lain berupa kemampuan pelanggan untuk menangkap peluang bisnis lebih cepat (faster time-to-market), meningkatkan fokus pada core business maupun efisiensi biaya dalam penggunaan sistem teknologi informasi.

2.      Virtual Server
Telkom(VPS) Paket Virtualized Server : merupakan Layanan Virtual Server dengan Operating System (OS) Windows Server 2008 R2 yang dapat anda gunakan dengan bebas dengan metode pembayaran perbulan tanpa memerlukan investasi baik dari sisi hardware server dan lisensi. Broadband + virtual Dedicated Server, sebuah bentuk IaaS. Teknologi VPS (Virtual Private Servers), memungkinkan sebuah perusahaan dapat berbagi biaya server dengan pelanggan yang lain dengan tetap memegang kendali penuh terhadap aplikasi mereka. VPS berjalan pada web server dan memberikan akses dengan privasi penuh dan bandwidth yang terjamin, CPU dan ruang disk.


Berikut beberapa Vitur dari VPS diantaranya adalah :
  •          Sistem Operasi Windows Server 2008 R2 (include)
  •          Kemampuan reboot secara independen
  •          Dapat di-manage dengan remote dekstop
  •          Mempunyai aplikasi – aplikasi & file system sendiri
  •          Berfungsi selayaknya dedicated server
  •          System redundant untuk meningkatkan availability
  •          Dedicated Static Public IP Address
  •          Kapasitas bandwidth kecepatan tinggi

 Berikut Macam-macam Paket Layanan VPS :


     TelkomCloud Server atau vMachine adalah layanan virtual server yang diberikan dalam bentuk virtual machine (vMachine) dengan konfigurasi CPU dan RAM yang tertentu (fixed configuration) serta kapasitas storage yang dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan (expandable).

Keunggulan TelkomCloud Server :
  • Solusi menyeluruh untuk kebutuhan Anda akan produksi, pengembangan, pengujian, disaster recovery, backup dan penyimpanan berkas
  • SLA 99%
  • Termasuk 1 Public IP
  • Termasuk Koneksi InternetIIX 350 Mbps, Int’l 350 Mbps (Maksimum)
  • Dua minggu waktu uji coba sebelum membeli (Start up Configuration)
  • Retensi Data selama 3 hari
3.      Software as a Service (SAAS)
            Software as aService (SaaS) adalah suatu model penyampaian aplikasi perangkat lunak dimana pelanggan membayar untuk mengakses dan menggunakan aplikasi yang dioperasikan (baik secara mandiri maupun melalui pihak ketiga) untuk digunakan oleh pelanggannya melalui Internet. TelkomCloud SaaS adalah solusi terintegrasi yang menyediakan layanan aplikasi serta infrastruktur IT melalui cloud. Dapatkan pelayanan sempurna dengan menggunakan aplikasi dan infrastruktur yang membantu perusahaan Anda dalam mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya.

 SaaS Telkomcloud terdiri dari :
·    e-Mail (Zimbra) : bukan sekedar e-Mail, namun juga social Collaboration Tool. Email Zimbra adalah layanan email yang didukung oleh teknologi virtualisasi VMWARE. Teknologi ini adalah solusi untuk server email dan kolaborasi (groupware), yang memberikan server solusi email yang luar biasa, pembuatan jadwal dan kalendar grup, manajemen tempat penyimpanan data kontak dan dokumen melalui web. Fitur e-Mail Zimbra :
Address Book
Mempermudah pencatatan kontak dan berbagi dengan orang lain

Calendar
Informasi tentang jadwal yang juga dapat diakses melalui perangkat bergerak

Task               
Alat untuk menciptakan Tugas, Pekerjaan, alat pelacak kemajuan suatu pekerjaan, dengan kemampuan menyisipkan berkas untuk membantu pekerjaan

Zimplet
Memperlihatkan informasi tambahan, memungkinkan Anda menambahkan informasi tanpa membuka browser

Briefcase
Memungkinkan Anda dengan cepat berbagi dokumen melalui email

Google Map
Mempercepat dan mempermudah pencarian lokasi

  •    e-Project (Transformer) :
            Fitur e-Project :
Project Management Tools
TelkomCloud e-Project memungkinkan Anda untuk memonitor secara online proyek-proyek dengan similarity measure dan standar pelaporan. Melalui e-Project, Anda juga dapat mengelola dan berkolaborasi dengan divisi-divisi lain dan/atau pihak-pihak luar secara real time.

Social Networking Tools
Alat Enterprise Social Networking memberi sarana untuk berkomunikasi dengan orang dari berbagai jabatan dan divisi di perusahaan Anda setiap saat tanpa batasan.

Communication Tools
Alat komunikasi E-Projects menghubungkan semua pihak dan bagian dalam perusahaan Anda yang terlibat dalam berbagai proyek melalui komunikasi audio dan video. Dirancang untuk mengurangi kesalahan pemberian informasi, alat komunikasi e-Project ini  memungkinkan semua pihak untuk berbagi gagasan secara real time.

  •    e-Official Memo : e-Official Memo memberi suatu sistem untuk melakukan otomasi seluruh      proses penulisan surat dan memo, pemberkasan, dan pemantauan dalam organisasi.
Fitur e-Official Memo :
Outgoing Mail module
Membantu menyusun naskah, merevisi dan menyetujui versi terakhir suatu surat hingga pemberian nomor, pengiriman dan pemberkasan surat dalam waktu kurang dari 5 menit.

Incoming Mail and Disposition module
Membantu menangani sura-surat masuk dan keluar dengan secara otomatis melakukan pemberkasan atas surat surat yang masuk dan keluar ke dalam folder yang sesuai.

Archive and Agenda module
Memberi sebuah kabinet penyimpanan berkas elektronik yang membantu dalam menyimpan surat sesuai dengan kategorinya.

Secretary/Personal Assistance Module
Membantu me-review surat-surat yang masuk.

Delegation module
Membantu mengirimkan surat ke orang-orang yang bertanggung jawab ketika  berada di luar kantor.

  • M-Forces : Sistem Sales Force Automation (SFA), yang menggunakan perangkat mobile di Cloud.
            Fitur M-Forces :
Mobile Task Assignment
Memberikan tugas dan arahan secara instan kepada pegawai di lapangan, M-Force adalah alat pemasaran, penjualan dan distribusi yang hebat, yang mampu melancarkan pemantauan atas pegawai yang bergerak di lapangan dan membantu distribusi dan perintah pengiriman.

Route Management
Berfungsi sebagai pemandu untuk pegawai Anda yang bergerak di lapangan dalam menentukan arah kendaraan dan memberikan saran mengenai perjalanan.

Route Tracking
Memberikan informasi kepada manajemen mengenai pergerakan para pegawai di lapangan.

Data Management
Menyuguhkan data yang dibutuhkan oleh pegawai yang bergerak di manapun, misalnya mengenai informasi tentang mitra dan pelanggan, atau informasi tentang penyimpanan dan pendistribusian.

Information Tools
Memberi informasi yang cepat kepada pegawai di lapangan antara lain tentang keadaan lalu-lintas, transaksi, produk, yang semuanya dapat dibagikan dan dikolaborasikan di antara pegawai yang berada di lapangan.

Reporting Tools & Business Intelligent
Memberikan intelijen tentang kegiatan bisnis yang dilakukan oleh pegawai di lapangan, yang dapat digunakan sebagai pelaporan dan analisa informasi untuk manajemen.

  •  e-Collaboration : Perusahaan dan Pegawai ingin bekerja di manapun, kapanpun dan pada  perangkat apapun. Memungkinkan kolaborasi untuk penuntasan pekerjaan

Paket yang ditawarkan Telkomcloud :
Paket Communication dan Collaboration : merupakan Solusi komunikasi terintegrasi yang menggabungkan antara Email, Chatting, Video Conference, VoIP, Audio Conference dan Sharing Desktop serta portal dokumen dengan metode pembayaran perbulan tanpa memerlukan investasi baik dari sisi hardware server dan lisensi. Broadband + Exchange + OCS, sebuah bentuk SaaS yang memberikan fitur teknologi microsoft united communication tanpa harus di install.  Hosted OCS menawarkan : instant messaging dan presence, email dan united messaging, peer-to-peer voice dan video, desktop sharing di microsoft office, communication 207 R2, web-based IM, email, presence dan desktop sharing.
Fitur e-collaboration

Paket Layanan TelkomCollaboration

TEKNOLOGI TELKOMCLOUD
         Data Center : Gubeng Surabaya (Telkom Data Center)
         Jaringan IIX dan Internasional 100 Mbps (shared)
         Hardware Server :
  HP Blade Server C7000 Telco Grade
  HP BL460 & BL680 (Dual Processor 4 Core & Quad Processor 4 Core)
  Hitachi SAN Disk
Macam –macam teknologi TelkomCloud :
  • Window Server 2008 R2
  • Microsoft Exchange Server
  • Microsoft Forefront
  • Microsoft SQLServer
  • Microsoft share point
  • Microsoft communication server2007 R2
  • Microsoft v-hyper server
Sistem Keamanan TELKOMCLOUD
       Teknologi SSL (Secure Socket Layer) dengan digital certificate resmi “Digicert” 256 bit          (dikenal secara default oleh Browser).
        Microsoft Server Firewall 2008
        MS Forefront Threat Management gateway 2010
        MS Forefront Anti Spam 2010
        MS Forefront Anti Virus 2010
        Konfigurasi dua area: Internal dan DMZ (Demiliterized Zone) yang memisahkan data   secara internal dengan akses only melalui firewall

Selasa, 06 Juni 2017

Sistem Informasi Manajemen

MEMFASILITASI PENERAPAN SISTEM E-PAYMENT: KONSTRUKSI TEORITIS DAN ANALISIS EMPIRIS

Tugas Kelompok:
Zandri Gusti Fandra                           (C1C015010)
Dita Rochmawati N.                           (C1C015049)
Pamelia Nafisah                                 (C1C015058)
Grahfita Rahma A.                             (C1C015061)

Abstrak
Tujuan Jurnal: Munculnya transaksi online melalui media internet telah menyebabkan peningkatan adanya sistem pembayaran elektronik (e-payment). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor kritis yang dapat menjamin adopsi konsumen dari fasilitas ini melalui konstruksi teoritis (teknologi model penerimaan, teori tindakan beralasan) dan analisis empiris

1.        Pengantar
Dengan pertumbuhan e-commerce, pentingnya transfer uang secara online menjadi isu penting bagi daya beli konsumen.Secara umumun diklasifikasikan sebagai pembayaran kredit/debit online langsung, dimediasi kredit/debit pembayaran, stored-value money danpembayaran tagihan elektronik (Fazlollahi, 2002:2006).
Sistem pembayaran secara tradisional memiliki keterbatasan yang menghambat mengadopsi sistem ini.Ini berhubungan dengan faktor kurangnya kepercayaan, kemanan, kegunaan biaya transaksi yang tinggi, kurang diraakannya keuntungan dan resiko yang ditanggung.Faktor-faktor ini sangat penting untuk memberikan kepercayaan konsumen untuk beralih ke sistem pembayaran online.Bahkan pelanggan tidak menggunakannya jika prasyarat ini tidak difasilitasi dalam sistem pembayaran.
Keamanan merupakan salah satu masalah utamanya karena uang dan informasi dipertukarkan secara online tanpa adanya keterlibatan langsung dengan penerima.Perhatian utama dalam aspek ini adalah kecurangan kartu kredit.Resiko ini mempengaruhi kepercayaan pelanggan terhadap transaksi online.Hacker merupakan salah satu masalah utama bagi pelanggan.adanya teoritis konstruksi dan analisis empiris untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem pembayaran online.
2.       Teoritis Konstruksi
a.         Sistem pembayaran dan perdagangan online
E-commerce menyediakan kesempatan untuk membeli dan menjual produk, informasi dan layanan di internet. Selain itu, e-payment memainkan peran penting dan kurangnya sistem yang efektif dapat menghambat keberhasilan pembangunan e-commerce secara keseluruhan (Goldfingerdan Perrin,2001; Mehta dan Sivadas, 1995; Khosrow-Pour, 2008). Pertumbuhan eksponensial  telah memicu kebutuhan sistem e-payment yang lebih tepat untuk web dibanding tradisional (Panurach, 1996). Terlepas dari sistem e-cash, berbagai pembayaran lainnya telah berevolusi seperti prabayar kartu, pembayaran melalui tagihan telepon, dan pembayaran mobile.

b.        Faktor-faktor Kritis
Sejauh mana bisnis online dapat membangun kepercayaan secara signifikan mempengaruhi kesediaan perhatian untuk melakukan pembelian e-payment (Maclness, 2005).Keamanan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap kepercayaan dan meningkatkan sikap terhadap internet.Semua sikap ini mempengaruhi konsumen untuk membuat pembelian melalui internet lebih layak dan sering (Tsiakis dan Sthephadanis, 2005). Penelitian lain ketika konsumen menunjukkan rasa keamanan dan kepercayaan dalam e-commerce memiliki dampak yang signifikan terhadap niat untuk membeli secara online (Abrazhevich, 2004).

c.         Model penerimaan teknologi (TAM)
Model penerimaan teknologi (TAM) berasal dari teori dari tindakan beralasan (TRA; Fishbein dan Ajzen, 1975), di mana TRA menggambarkan teori perilaku sementara TAM lebih "sistem informasi" yang spesifik.Davis (1989) diasumsikan bahwa penerimaan pengguna teknologi tergantung pada manfaat yang dirasakan (PU) dan persepsi kemudahan penggunaan (PEOU).PU demikian didefinisikan sebagai "Pendapat pengguna bahwa setelah menggunakan sistem itu akan meningkatkan kinerja pekerjaan pengguna dalam sebuah organisasi ", dan PEOU didefinisikan sebagai" harapan bahwa perangkat lunak bebas dari upaya "(Davis, 1989).

d.        Teori tindakan beralasan (TRA)
Teori tindakan (TRA) Model beralasan dilaporkan lebih tepat untuk menjelaskan penerapan sistem e-payment. Demikian didefinisikan sebagai "perilaku seseorang ditentukan oleh / niatnya untuk melakukan perilaku dan norma (yaitu pengaruh sosial) "(Davis, 1989). Menurut TRA, pengguna perilaku apakah untuk menerima / menolak ditentukan oleh pengaruh oleh sikap dan norma subjektif seseorang.


3.      Hipotesis
a.         H1: Risiko yang dirasakan
Penelitian lebih lanjut dilakukan pada dampak yang dirasakan risiko pada konsumen pengambilan keputusan dalam menggunakan kegiatan transaksi online mengungkapkan bahwa pelanggan kurang termotivasi untuk mengpenerapan metode pembayaran baru ketika mereka melihat bahwa risiko mengpenerapan mereka lebih besar dari cara-cara lama pembayaran (Jarvenpaa et al., 2000).Sebagai hasil dari pengungkapan informasi pribadi pelanggan bisa menghadapi risiko ekonomi dan risiko privasi. Jika pelanggan memilih untuk membayar secara online ia akan menghadapi risiko penipuan / pencurian, hacking, mencuri password. Oleh karena itu keputusan apakah akan membayar secara online / tidak adalah pengaruh oleh risiko yang dirasakan.

H01. Niat untuk menerapkan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dianggap risiko.
H1.    Ada hubungan antara niat untuk menerapkan sistem e-payment dan dianggap risiko.

b.         H2 : Keamanan
Keamanan dapat didefinisikan sebagai melindungi rincian transaksi dan pelanggan    dari penipuan internal dan eksternal / penggunaan pidana. Keamanan tetap menjadi salah satu sebagian besar wilayah penting dan baik diteliti studi di sistem pembayaran (Abrazhevich,2004). Kekhawatiran tentang keamanan di area jaringan mengungkapkan bahwa ada perlu lebih perbaikan dalam protokol pembayaran elektronik untuk meningkatkan kepercayaan di pembayaran onlinesistem.Karena peningkatan dalam merger dan akuisisi bank pelanggan tentang keamanan pembayaran online (Abrazhevich, 2004).Disepakati bahwa penjualan onlinetidak aman seperti penjualan konvensional (Whiteley, 2000).

H02. Niat untuk menerapkan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan
         keamanan.
H2.   Ada hubungan antara niat untuk menerapkan sistem e-payment
        dan keamanan.

c.         H3 : Persepsi Keuntungan
Model penerimaan teknologi (TAM) telah digunakan untuk memahami teknologi perilaku penerimaan dan memutuskan keputusan penerapan berbagai kegiatan e-commerce (Abrazhevich, 2004; Khalifa dan Ning Shen, 2008).Banyak pelanggan yang mengatakan menjadi ingin tahu tentang penggunaan kartu kredit di sistem pembayaran online.Oleh karena itu, sistem transaksi keuangan telah dikembangkan untuk mengatasi hal ini.Selain itu, sistem ini telah mendorong pelanggan untuk melakukan transaksi efisien.Kenyamanan penggunaan dalam mengpenerapan EPS terjadi ketika pelanggan dapat membayar tagihan mereka secara online setiap saat, di mana saja, terlepas dari lokasi. Pada metode konvensional konsumen harus menunggu sampai tagihan yang diposting; maka, ini akanmemotivasi mereka untuk mengpenerapan sistem e-payment. Mengpenerapan sistem tersebut akan hemat biaya karena akan mengurangi kebutuhan dari pelanggan untuk melakukan dokumen dan pasca tagihan.

H03. Niat untuk menerapkan sistem e-payment tidakmemiliki hubungan dengankeuntungan yang dirasakan.
H3. Ada hubungan antara niat untuk menerapkan sistem e-payment dengan keuntungan yang dirasakan.

d.        H4 : Kepercayaan
Ketika menggunakan sistem yang tidak sempurna, konsumen memiliki kepercayaan bahwa vendor, bank dan perusahaan kartu kredit tidak akan menyalahgunakan informasi pribadi mereka (Abrazhevich, 2004). . Literatur yang ada menunjukkan tingkat yang tinggi kepercayaan pengguna dan kepercayaan di EPS adalah faktor untuk keberhasilan penerapan sistem e-payment (Kurnia dan Benjamin, 2007).Dalam menganalisis keberhasilan sistem Octopus ditemukan bahwa kepercayaan dalam sistem adalah kontribusi faktor untuk penggunaan yang luas. Penemuan ini didukung oleh survey dilakukan oleh Abrazhevich (2004), yang menemukan bahwa pelanggan tidak akan menggunakan sistem yang mereka anggap kurang dapat dipercaya. Demikian pula, penelitian lain membuktikan bahwa jika kepercayaan yang ada, penerapan EPS kredibel (Kniberg, 2002). Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen, semakin tinggi tingkat niat pembelian konsumen, dan mudah untuk mempertahankan konsumen.

H04. Niat untuk menerapkan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan dirasakan
         kepercayaan.
H4.   Ada hubungan antara niat untuk menerapkan sistem e-payment dan dirasakan
         kepercayaan.

e.         H5 : Jaminan web
Dikatakan bahwa kebutuhan untuk persetujuan lebih besar dalam e-commerce dibandingkan lingkungan tradisional. Hal ini disebabkan beberapa fitur pembayaran seperti kebutuhan untuk memberikan informasi pribadi (nama misalnya, nomor telepon) dan pembayaran informasi seperti nomor kartu kredit / debit (Miyazaki dan Fernandez, 2001). Hoffman et al.(1999) berpendapat salah satu cara untuk mengurangi resiko yang dirasakan konsumen adalah dengan menggunakan persetujuan dari pihak ketiga yang terpercaya. Hal ini juga digunakan sebagai strategi branding co- dimana vendor menggunakan jaminan ini untuk meyakinkan pelanggan bahwa tingkat tertentu standar aman untuk memberikan informasi pribadi.

H05a. Niat untuk menerapkan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan
          menggunakan  jaminan web.
H5a.  Ada hubungan antara niat untuk menerapkan sistem e-payment dan segel jaminan web.
H5b.  Ada hubungan antara risiko yang dirasakan jaminan web

f.    H6 : Usability
Jika proses pembayaran membutuhkan banyak waktu dan rumit akan memotivasi pelanggan dan pelanggan akan menahan diri menggunakan kegiatan web lain Amazon telah mengpenerapan satu pendekatan untuk pembayaran yang mengurangi upaya dari pelanggan didalam proses otentikasi. Jika pelanggan merasa lebih nyaman melalui online untuk informasi yang mereka akan paling mungkin beralih untuk mencari informasi secara online (Gao, 2005; Truong dan Jitpaiboon, 2008).

H06.      Niat untuk menerapkan sistem e-payment tidak memiliki hubungan dengan kegunaan.
H6.        Ada hubungan antara niat untuk menerapkan sistem e-payment dan kegunaan.

4.        Metode penelitian
Penelitian ini terutama menggunakan pendekatan deduktif untuk mempertimbangkan kinerja sekunder dan data primer dimana hipotesis telah dikembangkan untuk mendemonstrasikan temuan.Penelitian atas dasar ini, yang dipertimbangkan dalam domain tertentu, dikembangkan dari hipotesis yang menjalani pemeriksaan empiris (Bryman, 2007).
(1) wawancara terstruktur;
(2) pengamatan; dan
(3) kuesioner.
Metode ini memungkinkan pengumpulan sejumlah besar data dari populasi yang cukup besar secara ekonomis (Saunders et al., 2007).Untuk penelitian saat ini, metode survei dipilih, karena bersifat ekonomis dan memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dari sampel yang lebih besar.Selain itu, ada banyak literatur tentang bidang studi ini.
Jenis survei ini menarik karena berbagai alasan.Mereka dapat disesuaikan untuk masing-masing responden, dan tidak seperti survei pos mereka dinamis dan interaktif dan hasilnya dapat diunggah langsung ke spreadsheet seperti SPSS atau MS Excel (Easterby-Smith et al., 2008).

5.        Analisis data
Sebanyak 155 kuesioner dikodekan dan dianalisis dengan menggunakan SPSS untuk menganalisis hipotesis. Analisis terdiri dari empat bagian:
(1) frekuensi variabel demografis;
(2) analisis penggunaan e-payment;
(3) analisis faktor kritis; dan
(4) pengujian hipotesis.
Frekuensi diambil untuk mengidentifikasi distribusi demografis dari penggunaan sistem pembayaran e-payment.Karakteristik demografi peserta survei digambarkan Tabel I.

5.1     E-payment system usage experience
Data tersebut mengungkapkan bahwa 79,87 persen responden adalah pengguna e-payment. Namun, 20,13 persen dari mereka tidak pernah bertransaksi secara online sebelumnya. Data juga menunjukkan bahwa e-payment sangat populer di kalangan orang. Menurut data 33,9 persen dari semua pengguna telah menggunakan internet untuk melakukan belanja online dan perbankan online. Belanja online dan perbankan online dinilai sebagai kegiatan yang paling populer untuk bertransaksi secara online.
5.2     Faktor kritis dan pengalaman pembayaran online
Statistik sebelumnya menunjukkan bahwa 66,7 persen responden belum mengalami masalah dalam menggunakan e-payment. Tren ini telah mempengaruhi niat untuk membeli secara online lagi seperti yang ditunjukkan 57,1 persen dari total responden pasti akan membeli secara online lagi dan 31,1 persen mungkin akan memilih untuk menggunakan e-payment lagi. Sebagian kecil memilih untuk tidak membayar secara online lagi, di antaranya 7,1 persen tidak akan pernah membayar secara online lagi, 2,4 persen mungkin tidak dan persentase yang sama dari orang ragu apakah akan menggunakan e-payment lagi (lihat Tabel III: Penggunaan internet dan aktivitas pembayaran elektronik/ e-payment )

Responden diminta menilai faktor kritis mana yang paling penting. Kebanyakan dari mereka - sekitar 57,48 persen - keamanan pengenal sebagai faktor yang paling penting. Kepercayaan (11,02 persen) dianggap sebagai faktor terpenting berikutnya. Responden juga menilai kegunaan (9,45 persen) sebagai isu ketiga yang paling penting, dan 7,87 persen menganggap semua faktor penting. Menggunakan segel jaminan web dianggap sebagai faktor penting yang paling penting di antara semua.
Keamanan penggunaan pembayaran online dianggap penting dan mereka juga setuju bahwa mereka akan berhenti menggunakan sistem pembayaran elektronik jika mereka melanggar keamanan. Responden tidak setuju dengan penggunaan e-payment meskipun mereka dilindungi menggunakan web assurance seal.Mereka merasa netral tentang keuntungan yang dirasakan yang diberikan e-payment, yaitu kemampuan untuk belajar bagaimana menggunakannya dengan cepat dan kemampuan untuk menghemat waktu dan uang.Sebagian besar responden tidak setuju dengan fakta bahwa sistem e-payment rumit dan mereka merasa netral terhadap kemudahan penggunaan dan keramahan pengguna sistem e-payment.
6.        Uji hipotesis
Untuk menguji hipotesis, analisis korelasi Pearson digunakan.Koefisien momen produk Pearson (r) adalah teknik parametrik yang menggambarkan kekuatan hubungan antara dua variabel.Koefisien korelasi juga dianggap sebagai alat "statistik" yang digunakan untuk mengukur kekuatan / derajat hubungan linear yang seharusnya antara dua variabel.Keuntungan yang dirasakan 6.3 Risiko yang dirasakan 6.3 Semua 7.87 Tabel III.
Niat untuk menggunakan dan memesan pentingnya faktor kritis JEIM 23,3 314 hipotesis tidak akan diterima jika tingkat signifikansi (two-tailed) kurang dari 0,05. Hasil pengujian hipotesis ditunjukkan pada Tabel IV dan dibahas pada bagian berikut
6.1     H1
H1. Ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan risiko yang dirasakan.
Hubungan antara risiko yang dirasakan dan niat untuk menerapkan sistem pembayaran e telah diuji. Hasilnya dianalisis pada tingkat signifikansi 0,05. Dengan demikian tes tersebut mengungkapkan bahwa tidak ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan tingkat risiko yang dirasakan. Tingkat signifikansi adalah 0,456 (p $ 0:05). Makanya, hasilnya terbukti bahwa risiko kecurangan kartu kredit dalam transaksi online tidak berpengaruh terhadap niat mengadopsi sistem pembayaran e. Oleh karena itu, hipotesis ditolak.
6,2     H2
H2. Ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dankeamanan.
Hasilnya menunjukkan r ¼ 0: 267 pada tingkat signifikansi 0,003 (p, 0:05). Dengan kata lain, hasilnya membuktikan hubungan positif antara keamanan dan niat untuk membeli secara online. Namun menurut model Cohen, r ¼ 0: 267 termasuk dalam kategori korelasi kecil, dan oleh karena itu orang dapat berdebat bahwa ada korelasi positif kecil antara keamanan sistem pembayaran elektronik dan niat untuk menerapkan sistem pembayaran e. Oleh karena itu disimpulkan bahwa ada korelasi positif antara risiko kecurangan kartu kredit dan niat untuk menerapkan sistem e-payment, sehingga hipotesis tersebut diterima.
Pengujian Hipotesis untuk H-1 – H4, H5a dan H6

6,3     H3
H3. Ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan keuntungan yang dirasakan.
Hasilnya terungkap r ¼ 20: 298, yang merupakan hubungan negatif. Ini pada tingkat signifikansi 0,001 (p, 0:05), yang kurang dari tolok ukur 0,05 dan oleh karena itu hipotesis ini diterima. Ini membuktikan bahwa ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan keuntungan yang dirasakan dari sistem.Namun, ini adalah hubungan yang negatif.

6,4     H4
H4. Selanjutnya, Ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan kepercayaan yang dirasakan.
Hasilnya menunjukkan r ¼ 20: 319, yang membuktikan adanya hubungan negatif. Ini berada pada tingkat signifikansi 0,089 (halaman 0:05). Ini juga berarti bahwa tidak ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan kepercayaan yang dirasakan. Oleh karena itu, karena signifikansi lebih dari 0,05, hipotesis ini ditolak.
6,5     H5a
H5a. Ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan web assurance seal.
Hasilnya menunjukkan r ¼ 0: 179, yang berarti ada korelasi linier positif yang kuat antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan menggunakan web assurance seals. Ini berada pada tingkat signifikansi 0,045 (p, 0:05). Oleh karena itu, orang dapat menyimpulkan bahwa menggunakan meterai jaminan web akan berpengaruh pada niat untuk membayar secara online dan berhubungan positif.
6,6     H5b
H5b. Ada hubungan antara persepsi risiko dan jaminan web segel.
Hasil yang digambarkan pada Tabel V menunjukkan bahwa ada korelasi linier positif antara penggunaan jaring jaminan web dan risiko penipuan kartu kredit untuk transaksi online dan kemauan untuk memberikan informasi pribadi saat bertransaksi secara online. Ini juga membuktikan adanya korelasi positif antara pernyataan "Saya akan membayar secara online jika metode pembayarannya terjamin dengan menggunakan web assurance seal" dan risiko penipuan kartu kredit dan pemberian informasi pribadi dalam transaksi online. Angka-angka itu, masing-masing, r ¼ 0: 271, 0,2323, 0,351, 0,360, mencapai tingkat signifikansi 0,002, 0,012, 0,000 dan 0,000, yang semuanya berada di bawah benchmark 0,05. Karenanya, H5b diterima.
6,7     H6
H6. Ada hubungan antara niat untuk mengadopsi sistem e-payment dan kegunaan.
Hasilnya menunjukkan koefisien r ¼ 20: 330 pada level signifikan 0,000.
Ini membuktikan bahwa ada hubungan negatif antara kegunaan dan niat untuk mengadopsi
sistem e-payment. Karena pada tingkat signifikan 0,000 (p, 0:05) hipotesis diterima dan
hipotesis nol ditolak.
 
6.8       Analisis regresi berganda
Niat untuk membeli adalah variabel dependen, dan variabel independen dianggap
berisiko, dipercaya, dirasakan keuntungan, dan menggunakan meterai jaminan web.
Nilai R 2 adalah 32,3 persen varians dalam variabel dependen, yaitu niat untuk
membeli secara online, dapat diprediksi dari variabel independennya mengenai risiko
yang dirasakan, kepercayaan, keuntungan yang dirasakan, dengan menggunakan
meterai dan keaslian jaminan web. dapat disimpulkan bahwa model lengkap secara
statistik signifikan (Fð12; 101Þ ¼ 4: 008, signifikansi ¼ 0: 000);
Nilai p lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan variabel independen seperti yang
disebutkan di atas adalah prediktor yang dapat diandalkan untuk membeli secara online. 
Uji hipotesis membuktikan hubungan antara niat untuk mengadopsi e-payment dengan
keamanan, keuntungan yang dirasakan, dan jaminan web dan mencegah hubungan
antara risiko yang dirasakan, kepercayaan dan kegunaan.
 
7.        Diskusi
7.1                     H1          Demikian pula, responden setuju bahwa risiko penggunaan kartu kredit tinggi untuk
                              mereka dan mereka pikir memberikan informasi berisiko secara online.
                              Menurut analisis korelasi Pearson dan analisis regresi H1 ditolak. Terbukti Bahwa
                              tidak ada hubungan antara risiko yang dirasakan dan niat untuk menerapkan sistem
                              e-payment. Namun, ini bertentangan dengan kebanyakan literatur saat ini, yang
                              menunjukkan bahwa hanya individu yang menganggap e-payment sebagai kurang
                              berisiko akan termotivasi.
7.2                     H2          Dalam studi serupa yang dilakukan pada belanja bahan makanan online, ditemukan
                              bahwa mereka yang menemukan praktik ini Berisiko tidak memiliki sikap negatif
                              terhadap pembayaran online (Kurnia dan Benjamin, 2007). Hasilnya menunjukkan
                              bahwa H2 terbukti, karena nilai r adalah 0,267 pada a tingkat signifikansi 0,03.
                              Selain itu, 57,8 persen responden menganggap keamanan sebagai isu yang paling
                              penting di antara faktor penting lainnya. 
7.3                     H3          Hubungan antara keamanan dan niat untuk membayar secara online.
                              Proposisi ini mendukung literatur yang ada. Dalam serangkaian penelitian ditemukan
                              bahwa alasan paling umum untuk menolak membeli secara online adalah kurangnya
                              keamanan dalam metode pembayaran (Pousttchi, 2003).
                              Namun korelasi antara keamanan dan niat untuk menggunakan pembayaran mobile
                              dirasakan sangat. Hasilnya juga mengungkapkan bahwa H3 6,3 persen dari semua
                              responden menganggap risiko dianggap penting.
                              Menurut korelasi Pearson itu (r ¼ 20: 298), hubungan memiliki tingkat signifikansi
                              0,001 (p, 0:05). Menurut analisis regresi, "belajar menggunakan sistem e-payment"
                              ditolak dan "pembayaran e-menghemat waktu dan uang" dianggap diterima. 
7.4                     H4          Banyak pedagang menginginkan pelanggan melakukan pembelian cepat dan
                              pelanggan membutuhkan kepuasan instan. Pengguna lebih memilih untuk tidak
                              terganggu melalui proses pembayaran dan untuk menyelesaikan transaksi lebih cepat
                             dibandingkan dengan metode pembayaran tradisional.Hasilnya menunjukkan bahwa
                             H4 ditolak karena r adalah 2 0,319 pada tingkat signifikansi 0,089 (halaman 0:05).
                             Namun literatur yang ada menunjukkan bahwa kepercayaan memainkan peran penting
                            daripada keamanan.
7.5                     H5          
 H5a        Temuan tersebut mengindikasikan adanya hubungan yang kuat antara niat untuk
                mengadopsi sistem e-payment dan penggunaan web assurance seal. Oleh karena itu
                H5a diterima, dengan r ¼ 0: 179 pada tingkat signifikansi 0,045. Namun, hanya 1,57
                persen responden yang berpikir bahwa menggunakan anjing laut untuk pembayaran
                akan membuat mereka mengadopsi mereka. Analisis regresi berganda membuktikan
                asumsi bahwa pelanggan akan membayar secara online jika diyakinkan segel web
                sebagai palsu. Namun, literatur mengatakan bahwa hanya ada beberapa studi yang
                dilakukan di bidang ini. 
H5b        Hubungan antara seal jaminan web dan risiko yang dirasakan diuji pada H5b.Hasilnya
               adalah r ¼ 0: 271 dan r ¼ 0: 223 sesuai dengan korelasi Pearson. Dengan tingkat
               signifikansi 0,02 dan 0,012 (p, 0:05) hubungan ini signifikan. KarenanyaHipotesis
               diterima. Beberapa regresi membuktikan bahwa kedua variabel tersebut benar.
               Namun analisis frekuensi membuktikan bahwa pelanggan tidak setuju bahwa
               segel web akan mengurangi risiko transaksi online mereka. Oleh karena itu, vendor
               harus mendidik pembeli online tentang tujuan segel tersebut.
7.6                  H6          Hubungan antara kegunaan dan niat untuk mengadopsi e-payment telah diuji diH6.
                             Hipotesis ini terbukti, karena r ¼ 20: 330 pada tingkat signifikansi 0,000.
                             Hal ini menunjukkan adanya hubungan negatif antara niat untuk mengadopsi
                            e-payment dan kegunaan. Dengan kata lain, jika sistem dianggap tidak dapat
                           digunakan, orang tidak akan menggunakannya dan sebaliknya Versa Responden
                           menemukan kegunaan 9,45 persen penting dibandingkan faktor kritis lainnya.
 
 
 
 
8          Keterbatasan dan implikasi untuk penelitian masa depan
Penelitian saat ini hanya memilih satu set faktor penting yang penting. Namun, ada banyak faktor lain yang dianggap penting dalam literatur masa lalu - Survei Delphi, misalnya, menunjukkan hampir lebih dari 20 karakteristik e-payment (Khosrow dan Herman, 2001). Selain itu, survei dilakukan secara online, dan karenanya tidak mungkin mendapatkan umpan balik rinci tentang sikap peserta terhadap E-payment oleh karena itu penelitian di masa depan dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang lebih kritis dengan menggunakan metode kuesioner.
Keterbatasan lain dari penelitian ini adalah responden adalah pengguna sukarela sistem e-payment, dan dengan demikian, perubahan dalam perilaku mereka mungkin diharapkan. Namun, ada sistem seperti itu yang hampir tidak memerlukan perubahan dalam perilaku pengguna, yaitu ada atau tidak ada keputusan pendaftaran kecuali untuk menggunakan fitur online untuk Gorod (sebuah e-government online sistem pembayaran) (McHenry dan Borisov, 2005).Untuk sistem e-payment seperti itu ada berbagai faktor kritis perlu dikembangkan.Penelitian ini terutama difokuskan pada siswa dari berbagai tingkat pendidikan.Selain itu dikumpulkan dari sebagian besar mahasiswa.Namun, penelitian selanjutnya bisa termasuk survei berbagai latar belakang sosial lainnya. Variabel demografis dapat berdampak pada pembayaran elektronik sesuai dengan literatur masa lalu (Banerjee et al., 2005: Garbarino dan Strahilevitz, 2004). Meski demikian, penelitian ini mengabaikan dampaknya dari variabel-variabel ini. Dengan demikian, pekerjaan masa depan dapat menggabungkan variabel demografis sebagai bagian dari analisisnya.
9          Kesimpulan
Penelitian ini berusaha untuk mengonfirmasi penerapan sistem pembayaran elektronik sebagai alat untuk memfasilitasi transaksi online serangkaian faktor diidentifikasi dari literature yang mengklaim signifikan dalam hal ini.Penelitian dalam makalah ini berusaha uji empiris konstruksi ini dan untuk menunjukkan mana yang paling penting kesuksesan e-payment.Temuan penelitian ini menunjukkan pentingnya sistem e-payment sebagai aktivitas e-commerce utama.Ini bisa diklasifikasikan menurut berbagai spesifikasi. Namun, kartu kredit / debit online nampaknya paling popular  metode bertransaksi secara online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki responden menggunakan sistem e-payment untuk melakukan belanja online dan perbankan.Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi masalah ini dengan mengidentifikasi enam faktor penting yang menjadi perhatian pelanggan.Disimpulkan bahwa keamanan, kepercayaan, keuntungan yang dirasakan, segel jaminan, risiko yang dirasakan dan kegunaan paling banyak penting. Studi ini berpendapat untuk mewakili kontribusi yang bermanfaat, relatif terhadap teori pertimbangan dan analisis empiris, faktor-faktor yang akan bernilai bagi system desainer dan pembuat kebijakan yang bekerja dalam lingkungan bertransaksi online.